TAMAN MADRASAH


PROPOSAL
PEMBUATAN TAMAN MADRASAH
MTs NU RAUDLATUL MUALLIMIN




















MTs NU RAUDLATUL MUALLIMIN
WEDUNG, DEMAK
2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Konsep Taman dan Kebun Madrasah
Taman Madrasah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-indahkan dan menghijaukan lahan di pekarangan madrasah. Sedangkan Konsep kebun bukanlah hanya sebuah kebun  taman bunga kecil di pekarangan madrasah, tetap suatu kebun dengan berbagai fasilitas lengkap yang dibangun dan dikelola oleh madrasah untuk keperluan pendidikan biologi dan Lingkungan Hidup, selain sebagai taman yang memberi kesan kesegaran dan keasrian  lingkungan madrasah serta dapat menambah gairah kerja bagi warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong kreativitas murid dan guru pembimbingnya.
B.     Taman dan Kebun Madrasah Sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup
Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) sebagai ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan keseharian. Anggapan yang timbul karena mereka melihat biologi dan PLH sebagai ilmu yang banyak mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman belajar di madrasah sebelumnya lebih bersifat tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-soal dari pada pembelajaran secara praktis.
Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari, semakin menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH  dengan alam sekitar dan kehidupan siswa. Suatu kondisi yang kemudian menimbulkan persepsi yang keliru, dan melepaskan relevansi ilmu biologi dengan realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang kurang memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang paling dekat dengan diri anak.
Suatu realitas yang tidak dapat diingkari bahwa banyak siswa MTs yang tidak mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di halaman madrasah. Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak  mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal . 
Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual sebagai akibat minimnya sarana pembelajaran kontekstual yang menghubungkan antara konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pola pembelajaran tersebut jika berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi yang salah tentang relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari.  Perspsi ini  membekukan potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya  Biologi dan PLH tidak lagi menarik di pelajari. Taman madrasah dan kebun madrasah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak terjadi. Taman dan Kebun madrasah merupakan media pembelajaran kontekstual yang serba guna untuk menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan kompetitif, mencintai lingkungan sekitar serta mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
C.     Tujuan
Pesatnya perkembangan sains dan teknologi telah banyak memerikan perubahan terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia, sehingga semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring manusia pada perilaku instan dan serba mekanis.
Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin teralineasi dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan dirinya dengan alam. Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya. Pembelajaran biologi dan Pendidikan Lingkungan hidup menyangkut proses belajar yang berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses pembelajaran yang selalu berhubungan dengan aktivitas kehidupan nyata. De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam momen di lingkungansekitar mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.
Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air  dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab
Pada akhirnya tujuan dibangunnya  taman dan kebun madrasah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Membangun   pembelajaran kontekstual untuk Membentuk pemahaman relevansi Pendidikan Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan sehari-hari.
2.      Membekali siswa  dengan ketrampilan melalui  pengalaman nyata,  sehingga kelak mampu menerapkan bekal ketrampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari
3.      Memberikan alternative pembelajaran bagi mata pelajaran lain dengan  memanfaatkan lingkungan madrasah, sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan.
4.      Pemanfaatan taman dan kebun madrasah merupakan pendekatan sosialisasi anak didik terhadap obyek dan persoalan biologi di lingkungan anak didik. Pada gilirannya mereka mampu menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya. Sosialisasi   sejak dini dengan memanfaatkan lingkungan lokal dengan alam dan budaya setempat kepada anak didik akan menuju terwujudnya manusia Indonesia yang cinta tanah air, berkepribadian dan berkesadaran nasional. Sekaligus dapat menumbuhkan pemahaman mengenai relevansi antara ilmu biologi dengan lingkungan alam, dan kehidupan sehari-hari.

D.    Manfaat Taman dan Kebun Madrasah
Keberadaan taman dan kebun madrasah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1.      Manfat dalam pengajaran Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup
a.       Taman dan kebun madrasah dapat menjadi laboratorium hidup di madrasah. Dengan memanfaatkan taman dan kebun guru bisa mempraktikan  metode pembelajaran kontekstual dan aneka metode pembelajaran yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa sebagai subyek,   yang mampu mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan pada kehidupan sehari-hari.
b.      Suatu kebun madrasah dapat digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman untuk demonstrasi dan praktikum dalam pelajaran biologi atau lingkungan hidup. Murid-murid dapat mempelajarinya dalam praktek tentang proses pertumbuhan, morfologi dan keanekaragaman hayati dari koleksi tumbuhan yang ada.
c.       Dengan adanya Taman dan kebun madrasah guru dapat mengembangkan kecakapan dalam menyusun perencanaan program pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta latar belakang pengalaman siswa. Mendekatkan anak dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya dapat menumbuhkan kesadaran akan kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta.
d.      Biologi  khususnya pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan         sangat menarik jika di ajarkan diluar kelas Pembelajaran Ekosistem ; proses pembelajaran yang menjelaskan konsep kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi.
2.      Manfaat untuk kesegaran dan keasrian lingkungan hidup
Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan selaras adalah kondisi lingkungan  yang dapat memberi revitalitas  atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian sehingga  vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri kejenuhan  diri. Dalam lingkungan madrasah, guru dan murid menggunakan sebagian besar waktu dalam proses belajar- mengajar  yang mungkin menimbulkan kelelahan  dan kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat disuatu tempat yang menenangkan, menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati
3.      Manfaat untuk merangsang Kreatifitas Murid dan Guru
Dengan adanya sarana kebun madrasah akan memberi peluang cukup bagi gurupembimbing dan murid-muridnya dalam mengembangkan daya kreativitasnya. Misalnya dengan berkelompok murid –murid menciptakan sayuran organic dengan menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat mempraktikan berbagai hal mulai dari cara bercocok tanam yang baik,  pembibitan dan perkembangbiakan tanaman sampai pengolahan sampah yang tak berharga menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh karenanya kebun madrasah juga harus dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang segala pekerjaan tersebut
4.      Melatih murid menyenangi pekerjaan dan pembentukan disiplin
Sudah sewajarnya murid-murid belajar mencintai pekerjaan, sehingga menjadi etos–kerja yangmembudaya. Pekerjaan di kebun madrasah adalah membangun dan memelihara serta memanfaatkan . Hal ini membutuhkan rasa tanggung jawab  terhadap kehidupan tumbuhan  yang dipelihara  serta lingkungannya. Pemeliharaan kebun dapt memnumbuhkan etos kerja  yang baik, karena terikatnya murid pada kebunnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu semangat yang kompetitif. Selain itu juga  dapat meningkatkan semangat kerja-kelompok yang sangat diperlukan  dalalam kehidupan bermasyarakat atau tempatnya bekerja dikemudian hari.


















BAB II
PERENCANAAN KEBUN MADRASAH

Madrasah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan halaman yang memadai sehingga dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan bekerja bagi siswa, guru dan pegawai di lingkungan madrasah bersangkutan. Halaman madrasah yang tertata dengan baik akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas.Taman merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik madrasah, karena itulah taman madrasah haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman madrasah haruslah direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan harmonis. Taman madrasah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya. Merencanakan taman madrasah yang praktis dan efisien dengan lima tahapan, yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan.
A.    Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal dalam proses prencanaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain : bahan dan alat, data tempat yang direncanakan, dan keinginan utama dari pengguna. Kegiatan pokok dalam tahapan ini yang mesti dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya, dan produk perencanaan yang akan dihasilkan.
B.     Pengumpulan data
Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial, fisik lahan, teknik pelaksanaan, dan sumber dana yang tersedia) dan faktor-faktor (ruang, waktu, dan tenaga). Aspek sosial berhubungan dengan fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Aspek fisik menyangkut tentang bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim, suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan merekam keadaan lahan, memotret, membuat sketsa bentuk lahan, mewawancarai orang-orang di sekitar lingkungan lahan, dan lain-lain.
C.     Analisis
Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor yang turut berperan dalam penciptaan keasrian dan kelestarian rencana tapak/lahan sehingga dapat diketahui masalah, kendala, potensi, serta kerawanan dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang menjadi hambatan dicarikan alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan dan dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang rawan jangan digganggu supaya tidak menjadi rusak atau terpelihara keamanannya. Hasil analisis akan dijadikan berbagai kemungkinan untuk dapat merencanakan taman yang fungsional dan estetits sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman bagi penggunanya.
D.    Sintesis
Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai input untuk mendapatkan recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan. Hasil dari tahap sintesis berupa alternatif-alternatif rencana penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya.
E.     Perencanaan
Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana lanskap/tapak (taman madrasah). Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif atau kombinasi dari beberapa alternatif pra perenacanaan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis maka kami mengganggap tanah lapang di depan ruang tata usaha (TU) sangat cocok untuk dijadikan sebagai taman madrasah apalagi dengan adanya pengurukan tanah sawah  pada tanah lapang tersebut semakain menambah subur lahan tersebut.
Kami menganggab bahwa pengelolaan taman sebaiknya dikelola siswa untuk menumbuhkan siswa untuk cinta lingkungan dan belajar bercocok tanam. Namun karena keterbatasan kemampuan siswa dalam pengolahan tanah maka kami beranggapan alangkah lebih baiknya dalam pengelolan, pengaturan dan pengolahan tanah harus dibantu pekerja kusus yang nantinya dapat mengolah dan mengatur tanah sesuai denah yang kami rencanakan.
Dalam pengelolaan taman madrasah dilakukan oleh siswa dalam hal ini kususnya siswa-siswi kelas 9, hal tersebut nantinya akan berkaitan dengan uji praktek pada mata pelajaran IPA. Pengelolaan ini akan dilakukan perkelompok yang nantinya setiap kelas akan dibagi menjadi 4 kelompok yang beranggotakan kurang lebih 8-10 siswa perkelompok yang terdiri dari siwa putra dan putri. Penilaian dilaksanakan kurun waktu dari rencana pertama kali waktu penanaman hingga menjelang pelaksanaan ujian praktek IPA, hal ini bertujuan agar taman selalu terjaga dan terawatt sepanjang kurun waktu tersebut.
Agenda Pembuatan Taman Madrasah
NO
HARI DAN TANGGAL
AGENDA
PIHAK YANG TERLIBAT
1.






2.






3.



4.

5.












Pengelolaan tanah sesuai denah dan pengadaan batu sebagai jalan setapak serta perlengkapan lainnya.

Sosialisasi berkaitan tentang pembuatan taman madrasah kepada siswa-siswi kelas 9 dan pembagian kelompok

Penanaman berbagai tanaman pada lahan yang tersedia

Perawatan

Penilaian

Madrasah






Guru maplel IPA






Siswa-siswi kelas 9



Siswa-siswi kelas 9

Guru mapel IPA


Berdasarkan agenda tersebut bahwa pembuatan taman dan perawatan taman madrasah berlangsung cukup lama sehingga taman madrasah dapat terjaga secara bekesinambungan.
Denah Rencana Taman Madrasah
Secara prinsip, cara membuat desain taman sekolah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pembuatan desain taman lain terutama yang berada di tempat umum atau publik. Meski demikian ada beberapa hal yang mesti mendapat perhatian. Salah satunya taman tersebut harus berada di tempat yang mudah diakses dari segala arah, terutama dari kelas. Kemudian tanaman yang digunakan sedapat mungkin tidak hanya memunculkan warna hijau pada daunnya saja, namun juga bisa memunculkan warna lain sehingga bisa menghasilkan kesan yang lebih ceria, sesuai dengan jiwa anak sekolah. Jadi perbanyaklah jenis tanaman yang bisa menghasilkan bunga berwarna cerah dan segar.

Keterangan :
: Petak kebun per      kelompok
: batu pijak

: petak madrasah
Berikut kami tampilkan rencana denah taman madrasah yang kami susun berdasarkan analisa segi etestika keindahan topografi dan letak lahan taman terhadap kelas 9 :









BAB III
RENCANA ANGGARAN BELANJA

Berikut kami sampaikan anggaran belanja pembuatan Taman Madrasah :
NO
JENIS PEKERJAAN DAN PENGADAAN BARANG
BIAYA
JUMLAH
1.
Pengolahan tanah Kebun madrasah
Bati pijak (1 kol)
Peralatan kebun dan taman
-          Cangkul
-          linggis
-          Cetok
-          Sprayer
-          Bak pembibitan
-          Gunting stek
-          Pisau
-          golok
-          Pot
-          ember
Bahan
-          Bibit tanaman
-          Pupuk organic
-          Sekam bakar
3   x Rp. 50. 000,00

1   x Rp. 300.000,00
2   x Rp. 75. 000,00
2   x Rp. 50. 000,00
2   x Rp. 25. 000,00
2   x Rp. 50. 000,00
5   x Rp. 15. 000,00
2   x Rp. 45. 000,00
2   x Rp. 10. 000,00
2   x Rp. 20. 000,00
20 x Rp. 10. 000,00
2   x Rp. 15. 000,00

Rp. 400. 000,00
Rp. 300. 000,00
Rp. 100. 000,00
Rp. 100. 000,00
Rp. 150.000,00

Rp. 300.000,00
Rp. 150. 000,00
Rp. 100. 000,00
Rp.   50. 000,00
Rp. 100. 000,00
Rp.   75. 000,00
Rp.   90. 000,00
Rp.   20. 000,00
Rp.   40. 000,00
Rp. 200. 000,00
Rp.   30. 000,00

Rp. 400. 000,00
Rp. 300. 000,00
Rp. 100. 000,00
Rp. 100. 000,00
2.
Tanaman Hias
Rp. 200. 000,00


Rp. 200. 000,00


Jumlah Total

Rp. 2. 405. 000,00










BAB IV
PENUTUP

Pembangunan Taman madrasah dan kebun madrasah sebagai sarana
pembelajaran biologi dan PLH sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadapLingkungan, tanah air  dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Semoga Proposal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan skala prioritas pembangunan di MTs NU Raudlatul Muallimin.  Keberhasilan pembangunan taman dan kebun madrasah di MTs NU Raudlatul Muallimin tersebut nantinya ditentukan oleh semangat, motivasi, bimbingan segenap pimpinan madrasah.
Akhirnya dengan dilandasi oleh keiklasan hati, semangat dan optimisme, Semoga Taman madrasah dan kebun madrasah yang akan di bangun di MTs NU Raudlatul Muallimin ini benar-benar memiliki multi guna dan bermanfaat  sebagai sarana pembelajaran biologi dan PLH serta pelajaran lain sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma

ANGGOTA TUBUH DAN KEGUNAANNYA

TV Sharp Sering Mati Sendiri