TAMAN MADRASAH
PROPOSAL
PEMBUATAN TAMAN MADRASAH
MTs NU RAUDLATUL MUALLIMIN
MTs NU RAUDLATUL MUALLIMIN
WEDUNG, DEMAK
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konsep
Taman dan Kebun Madrasah
Taman Madrasah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias
dan pelindung untuk meng-indahkan
dan menghijaukan lahan di pekarangan madrasah. Sedangkan Konsep kebun bukanlah hanya sebuah
kebun taman bunga kecil di pekarangan madrasah, tetap suatu kebun dengan
berbagai fasilitas
lengkap yang dibangun dan dikelola oleh madrasah untuk
keperluan pendidikan biologi dan
Lingkungan Hidup, selain sebagai
taman yang memberi kesan kesegaran
dan keasrian lingkungan madrasah serta dapat menambah gairah kerja bagi
warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong kreativitas murid dan guru
pembimbingnya.
B. Taman
dan Kebun Madrasah Sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Biologi
dan Pendidikan Lingkungan Hidup
Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) sebagai
ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan
keseharian. Anggapan yang timbul karena mereka melihat biologi dan PLH sebagai
ilmu yang banyak mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat
pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar di
luar kelas. Pengalaman belajar di madrasah sebelumnya lebih bersifat tekstual
dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-soal dari pada pembelajaran secara praktis.
Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan
sehari-hari, semakin menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH
dengan alam sekitar dan kehidupan siswa. Suatu kondisi yang kemudian
menimbulkan persepsi yang keliru, dan melepaskan relevansi ilmu biologi dengan
realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang kurang
memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang paling
dekat dengan diri anak.
Suatu realitas yang tidak dapat diingkari bahwa banyak siswa MTs yang tidak mengenal aneka
jenis tanaman hias yang ada di halaman madrasah. Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul,
karena orientasi pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak
mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola
pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang,
pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi
sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber
belajar tidak Termanfaatkan secara optimal .
Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual sebagai akibat
minimnya sarana pembelajaran kontekstual yang menghubungkan antara konsep
dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pola pembelajaran tersebut jika
berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi yang salah
tentang relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari. Perspsi
ini membekukan potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya Biologi
dan PLH tidak lagi menarik di pelajari. Taman madrasah
dan kebun madrasah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak
terjadi. Taman dan Kebun madrasah merupakan media pembelajaran kontekstual yang
serba guna untuk menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih
kreatif, inovatif dan kompetitif, mencintai lingkungan sekitar serta
mendekatkan diri kepada
Sang Pencipta.
C. Tujuan
Pesatnya perkembangan sains dan teknologi telah banyak memerikan
perubahan terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang
memberikan berbagai kemudahan bagi manusia, sehingga semuanya bisa dilakukan
dengan cepat dan efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring manusia pada
perilaku instan dan serba mekanis.
Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin teralineasi dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan dirinya dengan alam. Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya. Pembelajaran biologi dan Pendidikan Lingkungan hidup menyangkut proses belajar yang berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses pembelajaran yang selalu berhubungan dengan aktivitas kehidupan nyata. De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam momen di lingkungansekitar mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.
Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab
Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman dan kebun madrasah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin teralineasi dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan dirinya dengan alam. Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya. Pembelajaran biologi dan Pendidikan Lingkungan hidup menyangkut proses belajar yang berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses pembelajaran yang selalu berhubungan dengan aktivitas kehidupan nyata. De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam momen di lingkungansekitar mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.
Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab
Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman dan kebun madrasah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Membangun pembelajaran kontekstual
untuk Membentuk pemahaman relevansi Pendidikan
Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan
sehari-hari.
2. Membekali
siswa dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga kelak mampu menerapkan bekal
ketrampilan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
3. Memberikan
alternative pembelajaran bagi mata
pelajaran lain dengan memanfaatkan lingkungan
madrasah, sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan.
4.
Pemanfaatan
taman dan kebun madrasah merupakan pendekatan sosialisasi anak didik terhadap obyek dan persoalan biologi di lingkungan anak didik.
Pada gilirannya mereka mampu menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya. Sosialisasi sejak dini dengan memanfaatkan lingkungan lokal dengan alam dan budaya setempat
kepada anak didik akan menuju terwujudnya
manusia Indonesia yang cinta tanah
air, berkepribadian dan berkesadaran nasional. Sekaligus dapat menumbuhkan pemahaman mengenai relevansi
antara ilmu biologi dengan lingkungan alam, dan kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat
Taman dan Kebun Madrasah
Keberadaan taman dan kebun madrasah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat:
1. Manfat
dalam pengajaran Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup
a. Taman
dan kebun madrasah dapat menjadi laboratorium hidup di madrasah. Dengan memanfaatkan taman dan kebun guru bisa
mempraktikan metode pembelajaran kontekstual
dan aneka metode pembelajaran yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa sebagai subyek, yang mampu mengembangkan
diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sehingga siswa memperoleh
pengalaman nyata yang dapat dijadikan bekal untuk
memecahkan permasalahan pada kehidupan
sehari-hari.
b. Suatu
kebun madrasah dapat digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman untuk demonstrasi dan praktikum dalam
pelajaran biologi atau lingkungan hidup. Murid-murid dapat mempelajarinya dalam
praktek tentang proses pertumbuhan,
morfologi dan keanekaragaman hayati dari koleksi tumbuhan yang ada.
c. Dengan
adanya Taman dan kebun madrasah guru dapat mengembangkan kecakapan dalam
menyusun perencanaan program pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan serta latar belakang pengalaman
siswa. Mendekatkan anak
dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya dapat
menumbuhkan kesadaran akan
kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta.
d. Biologi
khususnya pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan
sangat menarik jika di ajarkan diluar kelas Pembelajaran Ekosistem ; proses pembelajaran yang menjelaskan konsep kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen
biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi.
2. Manfaat
untuk kesegaran dan keasrian lingkungan hidup
Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan selaras adalah
kondisi lingkungan yang dapat memberi revitalitas atau semangat
hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian sehingga
vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri kejenuhan diri. Dalam
lingkungan madrasah, guru dan murid menggunakan sebagian besar waktu dalam
proses belajar- mengajar yang mungkin menimbulkan kelelahan dan
kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat disuatu tempat yang menenangkan,
menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati
3. Manfaat
untuk merangsang Kreatifitas Murid dan Guru
Dengan adanya sarana kebun madrasah akan memberi peluang cukup bagi
gurupembimbing dan murid-muridnya dalam mengembangkan daya kreativitasnya.
Misalnya dengan berkelompok murid –murid menciptakan sayuran organic dengan
menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat mempraktikan berbagai hal
mulai dari cara bercocok tanam yang baik, pembibitan dan perkembangbiakan
tanaman sampai pengolahan sampah yang tak berharga menjadi barang yang bernilai
ekonomi tinggi . oleh karenanya kebun madrasah juga harus dilengkapi berbagai
perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang segala pekerjaan tersebut
4. Melatih
murid menyenangi pekerjaan dan pembentukan disiplin
Sudah sewajarnya murid-murid belajar mencintai pekerjaan, sehingga menjadi
etos–kerja yangmembudaya. Pekerjaan di kebun madrasah adalah membangun dan
memelihara serta memanfaatkan . Hal ini membutuhkan rasa tanggung jawab
terhadap kehidupan tumbuhan yang dipelihara serta lingkungannya.
Pemeliharaan kebun dapt memnumbuhkan etos kerja yang baik, karena
terikatnya murid pada kebunnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu
semangat yang kompetitif. Selain itu juga dapat meningkatkan semangat
kerja-kelompok yang sangat diperlukan dalalam kehidupan bermasyarakat
atau tempatnya bekerja dikemudian hari.
BAB II
PERENCANAAN KEBUN MADRASAH
Madrasah sebagai tempat
aktivitas pembelajaran bagi anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan
halaman yang memadai sehingga dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar
dan bekerja bagi siswa, guru dan pegawai di lingkungan madrasah bersangkutan.
Halaman madrasah yang tertata dengan baik akan dapat memberikan ketenangan dan
kenyamanan dalam melakukan aktivitas.Taman merupakan penampakan kelembutan
bangunan fisik madrasah, karena itulah taman madrasah haruslah menjadi bagian
dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman madrasah haruslah
direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta
suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan harmonis. Taman madrasah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen
taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan)
agar dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan
memberi rasa nyaman bagi penggunanya. Merencanakan taman madrasah yang praktis
dan efisien dengan lima tahapan, yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis,
sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya kegagalan.
A. Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal dalam proses prencanaan. Hal-hal yang
dipersiapkan antara lain : bahan dan alat, data tempat yang direncanakan, dan
keinginan utama dari pengguna. Kegiatan pokok dalam tahapan ini yang mesti
dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya, dan produk perencanaan yang
akan dihasilkan.
B. Pengumpulan
data
Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial, fisik lahan, teknik
pelaksanaan, dan sumber dana yang tersedia) dan faktor-faktor (ruang, waktu,
dan tenaga). Aspek sosial berhubungan dengan fungsi ruang, karakter pengguna
ruang, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Aspek fisik menyangkut tentang
bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim, suara/bunyi-bunyian, dan
lain-lain. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan merekam keadaan lahan,
memotret, membuat sketsa bentuk lahan, mewawancarai orang-orang di sekitar
lingkungan lahan, dan lain-lain.
C. Analisis
Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor
yang turut berperan dalam penciptaan keasrian dan kelestarian rencana
tapak/lahan sehingga dapat diketahui masalah, kendala, potensi, serta kerawanan
dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang menjadi hambatan dicarikan
alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan dan
dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang rawan jangan digganggu supaya tidak
menjadi rusak atau terpelihara keamanannya. Hasil analisis akan dijadikan
berbagai kemungkinan untuk dapat merencanakan taman yang fungsional dan
estetits sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman bagi penggunanya.
D. Sintesis
Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai
input untuk mendapatkan recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan.
Hasil dari tahap sintesis berupa alternatif-alternatif rencana penggunaan ruang
dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya.
E. Perencanaan
Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana
lanskap/tapak (taman madrasah). Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif
atau kombinasi dari beberapa alternatif pra perenacanaan.
Berdasarkan hasil
pengumpulan data dan analisis maka kami mengganggap tanah lapang di depan ruang
tata usaha (TU) sangat cocok untuk dijadikan sebagai taman madrasah apalagi
dengan adanya pengurukan tanah sawah
pada tanah lapang tersebut semakain menambah subur lahan tersebut.
Kami menganggab bahwa
pengelolaan taman sebaiknya dikelola siswa untuk menumbuhkan siswa untuk cinta
lingkungan dan belajar bercocok tanam. Namun karena keterbatasan kemampuan
siswa dalam pengolahan tanah maka kami beranggapan alangkah lebih baiknya dalam
pengelolan, pengaturan dan pengolahan tanah harus dibantu pekerja kusus yang
nantinya dapat mengolah dan mengatur tanah sesuai denah yang kami rencanakan.
Dalam pengelolaan taman
madrasah dilakukan oleh siswa dalam hal ini kususnya siswa-siswi kelas 9, hal
tersebut nantinya akan berkaitan dengan uji
praktek pada mata pelajaran IPA. Pengelolaan ini akan dilakukan perkelompok
yang nantinya setiap kelas akan dibagi menjadi 4 kelompok yang beranggotakan
kurang lebih 8-10 siswa perkelompok yang terdiri dari siwa putra dan putri.
Penilaian dilaksanakan kurun waktu dari rencana pertama kali waktu penanaman
hingga menjelang pelaksanaan ujian praktek IPA, hal ini bertujuan agar taman
selalu terjaga dan terawatt sepanjang kurun waktu tersebut.
Agenda Pembuatan Taman Madrasah
NO
|
HARI
DAN TANGGAL
|
AGENDA
|
PIHAK
YANG TERLIBAT
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Pengelolaan
tanah sesuai denah dan pengadaan batu sebagai jalan setapak serta
perlengkapan lainnya.
Sosialisasi
berkaitan tentang pembuatan taman madrasah kepada siswa-siswi kelas 9 dan
pembagian kelompok
Penanaman
berbagai tanaman pada lahan yang tersedia
Perawatan
Penilaian
|
Madrasah
Guru
maplel IPA
Siswa-siswi
kelas 9
Siswa-siswi
kelas 9
Guru
mapel IPA
|
Berdasarkan agenda tersebut bahwa
pembuatan taman dan perawatan taman madrasah berlangsung cukup lama sehingga
taman madrasah dapat terjaga secara bekesinambungan.
Denah Rencana Taman Madrasah
Secara prinsip, cara membuat desain taman sekolah sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan pembuatan desain taman lain terutama yang berada di tempat
umum atau publik. Meski demikian ada beberapa hal yang mesti mendapat
perhatian. Salah satunya taman tersebut harus berada di tempat yang mudah
diakses dari segala arah, terutama dari kelas. Kemudian tanaman yang digunakan
sedapat mungkin tidak hanya memunculkan warna hijau pada daunnya saja, namun
juga bisa memunculkan warna lain sehingga bisa menghasilkan kesan yang lebih
ceria, sesuai dengan jiwa anak sekolah. Jadi perbanyaklah jenis tanaman yang
bisa menghasilkan bunga berwarna cerah dan segar.
Keterangan
:
: Petak kebun per kelompok
: batu pijak
: petak madrasah
|
BAB III
RENCANA ANGGARAN
BELANJA
Berikut kami sampaikan anggaran belanja
pembuatan Taman Madrasah :
NO
|
JENIS
PEKERJAAN DAN PENGADAAN BARANG
|
BIAYA
|
JUMLAH
|
1.
|
Pengolahan
tanah Kebun madrasah
Bati
pijak (1 kol)
Peralatan kebun dan taman
-
Cangkul
-
linggis
-
Cetok
-
Sprayer
-
Bak pembibitan
-
Gunting stek
-
Pisau
-
golok
-
Pot
-
ember
Bahan
-
Bibit tanaman
-
Pupuk organic
-
Sekam bakar
|
3 x Rp. 50. 000,00
1 x Rp. 300.000,00
2 x
Rp. 75. 000,00
2 x Rp. 50. 000,00
2 x Rp. 25. 000,00
2 x Rp. 50. 000,00
5 x Rp. 15. 000,00
2 x Rp. 45. 000,00
2 x Rp. 10. 000,00
2 x Rp. 20. 000,00
20 x Rp.
10. 000,00
2 x Rp. 15. 000,00
Rp. 400.
000,00
Rp. 300.
000,00
Rp. 100.
000,00
Rp. 100.
000,00
|
Rp.
150.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
150. 000,00
Rp.
100. 000,00
Rp. 50. 000,00
Rp.
100. 000,00
Rp. 75. 000,00
Rp. 90. 000,00
Rp. 20. 000,00
Rp. 40. 000,00
Rp.
200. 000,00
Rp. 30. 000,00
Rp.
400. 000,00
Rp.
300. 000,00
Rp.
100. 000,00
Rp. 100.
000,00
|
2.
|
Tanaman Hias
|
Rp. 200.
000,00
|
Rp. 200.
000,00
|
Jumlah
Total
|
Rp.
2. 405. 000,00
|
BAB IV
PENUTUP
Pembangunan
Taman madrasah dan kebun madrasah sebagai sarana
pembelajaran biologi dan PLH sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadapLingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab.
pembelajaran biologi dan PLH sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadapLingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Semoga
Proposal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan skala prioritas pembangunan
di MTs NU Raudlatul Muallimin.
Keberhasilan pembangunan taman dan kebun madrasah di MTs NU Raudlatul Muallimin tersebut
nantinya ditentukan oleh semangat, motivasi,
bimbingan segenap pimpinan
madrasah.
Akhirnya
dengan dilandasi oleh keiklasan hati, semangat dan optimisme, Semoga Taman madrasah
dan kebun madrasah yang akan di bangun di MTs NU Raudlatul Muallimin ini
benar-benar memiliki multi guna dan bermanfaat sebagai sarana
pembelajaran biologi dan PLH serta pelajaran lain sebagai kegiatan
mikro dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan.
Komentar
Posting Komentar